Kamis, 31 Oktober 2019

Sakura Berdarah (chapter 2)



     Seseorang dengan membawa blade kini telah masuk ke dalam ruangan kepala sekolah. Ryu  dan Orochi langsung mengunakan CID—alat untuk membuat senjata dari partikel. CID akan membentuk senjata dari partikel–partikel sekitar, sehingga lebih efisien dan disesuaikan dengan penggunanya. Setelah memakai CID, Ryu mengeluarkan pedang katana yang sangat bagus, pedang katana itu sangat ramping, ringan, dan sangat-sangat tajam. Suasana menghening dan Ryu tidak bergeming sama sekali. 

“Hahaha, kau berani mengganggunya. Dia Ryu Sang Dewa Kematian, sebentar lagi kau akan mati.”
Ryu langsung mengarahkan pedangnya kepada orang itu.
“SLAAASH”
Hanya seketika pembunuh itu sudah tidak memiliki kepala lagi dan darah mulai membanjiri lantai.

“Astaga, kau masih seperti dulu. Tak pernah melepasakan mangsa dan orang yang mengganggumu. Tapi sayang kau tidak memberikanku kesempatan menyiksanya.”
“Jangan bicara omong kosong, aku ditugaskan untuk menjaga sekolah ini dan memusnahkan organisasi gelap. Kepala organisasi sudah menugaskanku untuk membantumu juga.”
“Baiklah, agar kita mudah berkomunikasi aku akan menenmpatkanmu di kelas 10-AZ”
“Jangan lupa kodenya adalah serigala putih”

Setelah itu Ryu pergi ke kelasnya dan setelah sampai ke kelas guru menyuruhnya untuk memperkenalkan diri.

“Semuanya kita kedatangan murid baru. Tolong perkenalkan diri.”
“Halo, namaku Ozora Ryu, tolong bantuannya.”

      Para siswa dan siswi mulai membicarakan Ryu. Dan guru itu bernama Lani dan Bu Lani mempersilahkan Ryu duduk. Seperti biasa Ryu memilih kursi di ujung dan cukup dekat dengan jendela. Di sebelah kanan Ryu duduklah seorang gadis bernama Ozora Harumi, dia adalah salah satu bunga sekolah. Gadis itu berambut pirang, memiliki wajah yang cantik, bulu mata yang lentik, dan memiliki kulit putih yang halus dan lembut. Gadis itu kira-kira berumur 16 tahun.

“Mmm, apakah…aku boleh…berteman…denganmu.”
“……”
Ryu tidak menjawab sama sekali. Gadis itu mulai malu dan agak ketakutan. Ryu meliriknya dan berbicara padanya.

“Hahh, baiklah. Siapa namamu?”
“Se-sepertinya nama keluarga kita sama dan na-namaku  Ozora Harumi.”

“Deg,deg.” Itu membuat Ryu mengingat kejadian kelam hidupnya. Seketika Ryu langsung terdiam, gadis itu terdiam karena tidak tahu harus apa. Lalu guru pelajaran bela diri datang dan memecahkan keheningan seketika. Guru itu berbicara di depan kelas dan mengajak kami menuju gedung pelatihan. Semua siswa mulai menaiki eskalator dan mereka memasuki gerbang--untuk mengganti pakaian secara otomatis. Ryu melewati gerbang itu dan memakai pakaian khusus. Tidak berselang lama mereka tiba.

“Baik, semuanya saya adalah pelatih tempur kalian dan nama saya Karl. Sekarang kalian boleh mencoba mengeluarkan senjata sesuai karakteristik kalian dengan CID. Baju tempur kalian juga akan menyesuaikan dengan kekuatan kalian.”

     Semua siswa mencoba menggunakan CID, ada beberapa siswa yang kesulitan. Ryu hanya melihat yang lain, lalu terlihat Harumi sedang diajak untuk berduel dengan seorang laki-laki. Tiba-tiba siswa tersebut mengajukannya ke Pak Karl, lalu diijinkanlah duel tersebut. Sudah terlihat jelas bahwa laki-laki itu akan menang dengan telak dan bahkan Harumi tidak ada kesempatan karena Harumi sama sekali belum membangkitkan senjatanya.
 Semua bersorak dan mendukung siswa laki-laki itu dan semua orang memanggil namanya.

“Klark,Klark,Klark,Klark,Klark.”
Ryu hanya duduk di kursi penonton sambil menutup mata dan tidak menghiraukan semuanya.

“Tiiiing,Tiiing,Tiiing.”
Tanda pertarungan di mulai,semua bersorak dengan semangat untuk meyemangati Klark.



                                                                                                                                         Bersambung…                                                 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Tata Letak oleh Mochamad Latif Faidah