Judul: Memanusiakan-manusia:
Menjadi Manusia yang Diridhoi Allah Sesuai Contoh Rasulullah
Menjadi Manusia yang Diridhoi Allah Sesuai Contoh Rasulullah
Penulis : Drs. Mukhlis Denros
Penerbit : Qibla
Tahun penerbit : 2011
Tebal halaman : 242 halaman
Setiap
manusia tentulah mempunyai sifatnya masing-masing. Sifat yang paling mendasari
dan pasti ada dalam diri setiap manusia adalah hawa nafsu. Sebagai makhluk hidup
yang mempunyai hawa nafsu, manusia bisa melakukan hal-hal diluar syariat. Namun,
jika kita sadar bahwa kita adalah seorang ‘manusia’, pasti kita akan selalu
berusaha melakukan yang terbaik agar apa yang kita lakukan senantiasa diridhai
oleh Allah Swt. Manusia adalah makhluk yang mempunyai akal, agar kita bisa
membedakan mana yang bisa menuntun kita ke jalan yang lurus dan jalan yang
sesat.
Dalam diri manusia
terdapat tiga unsur yang harus kita perhatikan, yaitu jasmani, rohani, dan
akal. Ketiga unsur ini sangat penting adanya dalam kehidupan manusia. Unsur-unsur tersebut memerlukan akhlak dan perbuatan yang baik dari manusia, agar
ketiga unsur tersebut dapat bermanfaat. Kalaulah sikap kita buruk, maka ketiga
unsur tersebut akan rusak. Begitupun jika unsur satu dan unsur yang lain tidak
seimbang kita beri kebaikan, maka fungsi ketiga unsur tersebut tidak optimal
karena saling terikat.
Buku “Memanusiakan
Manusia” ini merupakan buku yang mengajarkan manusia bagaimana menjadi seorang
‘manusia’ yang sesuai dengan hakikatnya. Tidak hanya mengajarkan saja, namun
buku ini menyampaikan berbagai macam tuntunan bagi kita selaku umat islam untuk
senantiasa berperilaku baik.Selain itu, buku ini mempunyai keunggulan yaitu
terdapat dasar hukum dari Al-Quran dan hadits pada setiap topik yang
dibahas. Tetapi buku ini juga mempunyai kekurangan, yaitu terdapat banyak
istilah yang tidak dimengerti orang awam, sehingga perlu kepahaman yang baik
dalam membaca buku ini. Meskipun begitu buku ini tetap layak menjadi bahan referensi sobat Reaksi! untuk merefleksi diri dan bertafakur atas segala nikmat dari Allah Swt.
Penulis: Syahfina Nurul Zahrani
0 komentar:
Posting Komentar