01
Nadira Angelica, Seorang gadis berambut panjang yang
sedang berjalan di lorong sekolah nya. Namun tiba-tiba seorang temannya
menabrak dengan sengaja sambil tertawa, Nadira tidak berniat untuk membalasnya
dan kembali berjalan menuju kelas bernyanyi yang sebentar lagi akan segera dimulai.
Dengan
merdu Nadira bernyanyi dan sampailah Nadira di lirik akhir, “Nadira kamu sudah
sangat baik dalam bernyanyi, sekarang kamu boleh pulang dan beristirahat” ujar
Pak Rudi guru vokalnya. “Baik pak terimakasih” balas Nadira seraya
meninggalkan ruangan musik itu. Sepanjang jalan pulang Nadira hanya melamun,
tidak jelas memikirkan apa.
***
Malam
ini Nadira sedang duduk dan melamun di balkon rumahnya, tanpa disadari setetes air mata meluncur begitu saja melewati pipinya yang sangat lucu itu, “Kurang
baikkah aku kepadanya?” Nadira bertanya pada diri sendiri, dia teringat akan
perlakuan salah satu temannya yang sangat menyakiti hatinya.
Bruk!
Seorang gadis terjatuh tidak
sengaja tertabrak Nadira yang saat itu
sedang berjalan di area sekolah. Nadira panik dan langsung membantu gadis itu
untuk berdiri. Ternyata gadis itu adalah Citra, dia teman yang menyebalkan. Citra sering mencurahkan isi hatinya kepada Nadira tentang masalah-masalahnya. Namun, sikap Citra seringkali menyakiti hati Nadira walaupun tujuannya
hanya untuk sekadar bercanda. Tapi,
Nadira belum bisa menerima bahkan sampai saat ini. “Aduuh Citra maaf banget aku tadi buru-buru soalnya udah
ditunggu sama yang jemput” ucap Nadira merasa bersalah, “Maaf, maaf sakit tau!”
balas Citra meringis pelan karena sakit yang ia rasakan.
“Yaudah aku cariin obat dulu ya,
kamu tunggu di sini” titah Nadira yang langsung meninggalkan Citra. Beberapa menit
kemudian, Nadira datang membawa beberapa obat untuk mengobati Citra. “Sini
Citra, aku obtain dulu, mana yang sakit?” tanya Nadira dengan lembut kepada
Citra. “Udahlah gak usah! Sama aku aja!” ketus Citra seraya mengambil obat-obatan
itu dari tangan Nadira dengan kasar. “Udah sana pulang, ngapain masih disini?”
bentak Citra. Sambil menahan tangis, Nadira berdiri. “Yaudah, sekali lagi aku
minta maaf”. Setelah itu Nadira pergi meninggalkan Citra. Masih tersimpan rasa
bersalah dan rasa sakit hati di dalam benak Nadira.
Sesampaionya dirumah, ponsel Nadira berbunyi
menandakan ada pesan masuk. Tertulis di situ nama dari si pengirim pesan. Itu
Citra.
Citra J : WOI ! SAKIT
NIH KAKI AKU !
Nadira Angelica : Yah L sakit banget
emang ? Maaf yaa… Aku gak
sengaja tadi
Citra J :
SEGAMPANG ITU?
Nadira Angelica : iya aku bener bener minta maaf, aku gak
sengaja, mau maafin aku?
Citra J : G.
Jleb!
Hati Nadira terasa begitu sakit menghadapi temannya
yang satu ini. Seribu kebaikan yang diberikan Nadira sebelumnya terlupakan
dengan satu kesalahan dia waktu itu, dan itu tidak sengaja.
TO BE CONTINUED....
Tinggalkan jejak yaa !
Fadillah Rahmania
Fadillah Rahmania