Jumat, 31 Januari 2020

NADIRA: Chapter 1






01

Nadira Angelica, Seorang gadis berambut panjang yang sedang berjalan di lorong sekolah nya. Namun tiba-tiba seorang temannya menabrak dengan sengaja sambil tertawa, Nadira tidak berniat untuk membalasnya dan kembali berjalan menuju kelas bernyanyi yang sebentar lagi akan segera dimulai.

             Dengan merdu Nadira bernyanyi dan sampailah Nadira di lirik akhir, “Nadira kamu sudah sangat baik dalam bernyanyi, sekarang kamu boleh pulang dan beristirahat” ujar Pak Rudi guru vokalnya. “Baik pak terimakasih” balas Nadira seraya meninggalkan ruangan musik itu. Sepanjang jalan pulang Nadira hanya melamun, tidak jelas memikirkan apa.

                                                                        ***

             Malam ini Nadira sedang duduk dan melamun di balkon rumahnya, tanpa disadari setetes air mata meluncur begitu saja melewati pipinya yang sangat lucu itu, “Kurang baikkah aku kepadanya?” Nadira bertanya pada diri sendiri, dia teringat akan perlakuan salah satu temannya yang sangat menyakiti hatinya.
             Bruk!
             Seorang gadis terjatuh tidak sengaja tertabrak  Nadira yang saat itu sedang berjalan di area sekolah. Nadira panik dan langsung membantu gadis itu untuk berdiri. Ternyata gadis itu adalah Citra, dia teman yang menyebalkan. Citra sering mencurahkan isi hatinya kepada Nadira tentang masalah-masalahnya. Namun, sikap Citra seringkali menyakiti hati Nadira walaupun tujuannya hanya untuk sekadar  bercanda. Tapi, Nadira belum bisa menerima bahkan sampai saat ini. “Aduuh Citra maaf banget aku tadi buru-buru soalnya udah ditunggu sama yang jemput” ucap Nadira merasa bersalah, “Maaf, maaf sakit tau!” balas Citra meringis pelan karena sakit yang ia rasakan.
             “Yaudah aku cariin obat dulu ya, kamu tunggu di sini” titah Nadira yang langsung meninggalkan Citra. Beberapa menit kemudian, Nadira datang membawa beberapa obat untuk mengobati Citra. “Sini Citra, aku obtain dulu, mana yang sakit?” tanya Nadira dengan lembut kepada Citra. “Udahlah gak usah! Sama aku aja!” ketus Citra seraya mengambil obat-obatan itu dari tangan Nadira dengan kasar. “Udah sana pulang, ngapain masih disini?” bentak Citra. Sambil menahan tangis, Nadira berdiri. “Yaudah, sekali lagi aku minta maaf”. Setelah itu Nadira pergi meninggalkan Citra. Masih tersimpan rasa bersalah dan rasa sakit hati di dalam benak Nadira.
              Sesampaionya dirumah, ponsel Nadira berbunyi menandakan ada pesan masuk. Tertulis di situ nama dari si pengirim pesan. Itu Citra.



Citra J : WOI ! SAKIT NIH KAKI AKU !
                                                                                   Nadira Angelica :  Yah L sakit banget emang ?               Maaf yaa… Aku gak sengaja tadi
Citra J : SEGAMPANG  ITU?         
Nadira Angelica :  iya aku bener bener minta maaf, aku gak sengaja, mau maafin aku? 
Citra J : G.

Jleb!
Hati Nadira terasa begitu sakit menghadapi temannya yang satu ini. Seribu kebaikan yang diberikan Nadira sebelumnya terlupakan dengan satu kesalahan dia waktu itu, dan itu tidak sengaja.




TO BE CONTINUED....


Tinggalkan jejak yaa !

Fadillah Rahmania

 
Design by Free WordPress Themes | Tata Letak oleh Mochamad Latif Faidah