Kita mungkin sering jalan-jalan di kota Bandung ini untuk nongkrong, shopping, atau sekadar refreshing berolahraga di suatu tempat. Ya, banyak sekali ruang publik yang bisa kita manfaatkan untuk rileks bahkan juga belajar hal baru di kota tercinta ini. Dengan daya tariknya masing-masing, beberapa ruang publik ini menyebabkan jalanan macet saat weekend atau hari libur tiba. Tak jarang kita mengeluh dengan kondisi kemacetan ini. Namun sobat Reaksi!, tanpa disadari kita sendirilah yang sebenarnya menyebabkan kemacetan karena memilih transportasi pribadi untuk mencapai ruang-ruang publik tersebut.
Kenyataan ini pula yang membuat sebagian remaja khususnya kita kurang akrab dengan transportasi umum. Mungkin kita tidak tahu harus naik angkot trayek mana dan tarif berapa untuk sampai ke suatu tempat di Bandung. Padahal keberadaan transportasi umum ini juga dianggap efektif untuk mengurangi tingkat kemacetan kota. Atas hal tersebut SMP-SMA Tunas Unggul ingin membelajarkan seluruh siswanya untuk lebih mandiri, bersosialisasi dengan siapapun, sekaligus mengenal beberapa ruang publik di kota Bandung.
Dengan nama kegiatan "City Treasure Hunt SMP-SMA Tunas Unggul", seluruh siswa dibagi secara berkelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-7 siswa yang harus mengunjungi minimal tiga ruang publik. Meskipun didampingi seorang guru, tiap kelompok harus membagi tugas untuk mengatur uang saku (ongkos) dan reportase (reporter dan kameramen) ruang publik yang dikunjungi. Durasi yang tersedia hanya enam jam -dari pukul 09.00-15.00 WIB-. Adapun produk reportase yang dihasilkan berupa video diolah berdasarkan keterampilan dari
Pelatihan Video RTIK sehari sebelumnya.
Inilah beberapa dokumentasi yang dihimpun penulis saat membimbing kelompok. Ada tiga lokasi yang kami kunjungi: Perpustakaan Kota Bandung, RS Mata Cicendo, Gedung Indonesia Menggugat.
Check this out!
Sebenarnya semua siswa di kelompok kami tidak asing naik angkot sehingga tidak ada yang berwajah menahan mual, kan? hehe
Baru turun berpose dulu, sekitar Simpang Lima.
Ada yang tahu nama taman di sebelah kiri belakang kami?
Proses perekaman video depan Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung yang asri dan segeerrrrr!
Proses peliputan wawancara oleh Thalita -siswa level 7- terhadap salah satu humas Perpus Kota Bandung di Ruang Baca Anak.
Dengan efek monokrom menambah kesan artistik, berjalan beriringan dengan tertib di seputar simpang Jalan Padjajaran menuju RS Mata Cicendo.
Foto setelah menuntaskan misi di Ruang Persidangan Soekarno, Gedung Indonesia Menggugat.
Kiri ke kanan: Salma Lutfiah (Wartawan), Rania Yasmin (Wartawan), Thalitha (Wartawan), Zahra Jasmine (Reporter 1), Penulis, Naufal Azmi (Kameramen), Rizky Fajri (Reporter 2)
Berikut hasil liputan kami yang telah diunggah
di sini
Beberapa video liputan City Tour Learning lainnya:
1. Kelompok 14.
Lihat
2. Kelompok 19.
Lihat
3. Kelompok 12.
Lihat
4. Kelompok 22.
Lihat
5. Kelompok 8.
Lihat
6. Kelompok 1.
Lihat
7. Kelompok 5.
Lihat
8. Kelompok 11.
Lihat
9. Kelompok 13.
Lihat
10. Kelompok 2.
Lihat
11. Kelompok 4.
Lihat
12. Kelompok 15.
Lihat
13. Kelompok 18.
Lihat
14. Kelompok 10.
Lihat
15. Kelompok 7.
Lihat
16. Kelompok Pak Egi.
Lihat
17. Kelompok Bu Nera.
Lihat
18. City Tour Learning SMA Tunas Unggul I.
Lihat
19. City Tour Learning SMA Tunas Unggul II.
Lihat
Semoga pembelajaran dua hari ini bermakna untuk seluruh siswa SMP-SMA Tunas Unggul
Salam Karya!
Panggih Cahyo Setiaji, S.Pd.